Mengenal Perbedaan Gejala Maag Akut dan Kronis

Sakit maag memang dapat menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Masalah kesehatan yang satu ini juga sangat mengganggu. Karena membuat penderitanya tidak bisa sembarangan makan. Jika seandainya nantinya makanan yang dikonsumsi sembarangan, tidak menutup kemungkinan penyakit tersebut akan menyerang kembali. Patut untuk diketahui bahwa pada dasarnya penyakit maag ini sendiri terbagi atas 2 jenis, diantaranya adalah maag akut dan satu lagi adalah maag kronis.

Banyak orang yang selama ini menyamaratakan hal tersebut, padahal jelas-jelas diantara keduanya berbeda. Begitu juga dengan bentuk penanganan yang diberikan. Maag kronis sendiri bisa dikatakan yang paling berbahaya dibandingkan dengan yang lainnya. karena memang jika dilihat dari segi resiko untuk mengalami komplikasinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan maag akut. Penyakit tersebut juga tak jarang sudah berkembang pada kondisi yang cukup ganas, sehingga harus ditangani secara serius.

Untuk itu memang penting sekali bagi Anda sebelumnya dalam mengenal ada saja perbedaan antara maag akut dan juga kronis tersebut, berikut ini yang harus diketahui:

  1. Durasi, jika dilihat dari gejala maag akut, maka durasinya memang terbilang lebih cepat dan juga tiba-tiba jika dibandingkan dengan jenis maag kronis. Biasanya kondisi ini terjadi kurang dari 6 bulan. Berbeda halnya dengan jenis maag kronis, ia terjadi dalam jangka waktu yang memang cukup panjang, yaitu bisa berlangsung selama lebih dari 6 bulan, sehingga dikatakan sebagai maag yang memang kronis.
  2. Rasa nyeri, rasa nyeri yang ditimbulkan antara keduanya juga relatif berbeda, ketika Anda mengalami maag akut, maka akan merasakan nyeri yang benar-benar parah dan juga rasa yang kurang nyaman. Hanya saja memang nyeri yang ditimbulkan tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup singkat. Berlangsung secara tiba-tiba, namun juga bisa tiba-tiba menghilang. Agak berbeda ketika Anda terserang penyakit maag kronis yang intensitas nyerinya tidak begitu besar, sehingga terkadang banyak yang mengabaikannya, berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan tiba-tiba sudah parah, karena selama ini memang kerap kali diabaikan.
  3. Penyebab, faktor penyebab keduanya juga berbeda, umumnya ketika Anda terserang penyakit maag akut, hal ini dapat dipicu oleh pemakaian obat-obatan tertentu, seperti diantaranya adalah obat anti inflamasi non steroid yang memang akan menyebabkan efek samping semacam ini jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Sedangkan untuk jenis maag kronis sendiri faktor penyebabnya lebih beragam, mulai dari pola hidup yang tidak sehat seperti suka konsumsi alkohol, stres, infeksi karena penyakit tertentu bahkan juga efek dari penyakit lain yang menyertai layaknya gagal ginjal maupun diabetes melitus.
  4. Hasil endoskopi, nantinya untuk mencari tahu diantara keduanya juga dapat dilakukan pemeriksaan secara endoskopi, dimana untuk penderita maag akut ini menunjukkan hiperemia yang terjadi pada jaringan mukosa lambung, juga adanya beberapa luka kecil. Sedangkan pada pasien maag kronis lebih parah lagi, karena sudah tampak atrofi pada jaringan atau lapisan mukosa, bahkan terkadang ada tanda-tanda keganasan yang menyertai.

Sekilas gejala maag kronis ini memang tampak sama, namun pada dasarnya berbeda, jadi jangan sampai salah. Sehingga nantinya pengobatan yang dilakukan juga bisa lebih optimal. Penyakit maag dapat segera ditangani dan pastinya juga sembuh jika Anda mengikuti aturan yang diberikan oleh dokter. Ingat bahwa sehat itu sangat mahal harganya, jadi dijaga baik-baik.