KOMPAS.com – Antusiasme tinggi para penggemar sepatu sneaker berimbas pada bangkitnya merek-merek lokal. Tak kalah dengan model-model luar, sepatu lokal ini pun dengan mudah ditemui di pameran dan pasar sepatu.
Menurut catatan Kompas, pada gelaran Jakarta Snekaer Day pertama tahun 2017, hanya 10 persen sepatu merek lokal yang ikut berpartisipasi. Angkanya naik signfikan di tahun 2019, dengan 50 persen peserta pameran adalah merek sepatu lokal.
Kepopuleran merek-merek itu tentu timbul karena mannequin dan kualitas sepatu lokal kini setara dengan brand luar yang lebih dulu eksis.
Pengamat sneaker Tirta Mandira Hudhi atau lebih dikenal dengan Dr.Tirta menyebut, setidaknya ada 5 sepatu merek lokal terbaik di tahun ini.
“Bukan berarti yang lain jelek, tapi lima sepatu ini levelnya udah beda. Masif dan keren,” katanya.
Berikut adalah 5 sepatu terbaik itu:
1. Ventela
Popularitas sepatu dengan siluet mirip sepatu Converse ini terus melejit, bahkan Venetela menjadi merek sepatu yang paling dicari di Indonesia sepanjang 2019.
Menurut Tirta, Ventela diproduksi oleh pabrik besar di Bandung yang sudah bertahan dari tahun 70an.
“Dulu memproduksi model lokal namanya Dallas, lalu reborn menjadi Ventela. Kelebihan sepatu ini ada pada tiga hal, insole paling ringan, empuk, kanvasnya ada 12 oz,” kata Tirta kepada Kompas.com
Material kanvas tersebut memberikan tekstur yang tebal, kuat, dan kaku. Meski demikian, menurut Tirta, sepatu ini memiliki kelemahan dalam hal desain.
“Masih mirip-mirip dengan model luar. Tapi tiba-tiba dia colab dengan Never To Lavish yang merupakan customazier terhebat di Indonesia, jadi ya kita tahu dia bisa jadi yang terbaik,” kata pria bergelar dokter dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.
Baca juga: Ventela Kolaborasi dengan NeverTooLavish, Bakal Tersedia Banyak Lho
2. League
Produsen sepatu olahraga ini bukan pemaian baru di industri alas kaki. Menurut Tirta, merek ini berbeda dengan sneaker lain karena sekarang ini fokus di sepatu lari dalam seri sepatu terbatas “City Light”
“League juga mengakomodasi komunitas dan berkolaborasi dengan Indonesia Sneaker Team,” katanya.
Komponen City Lights dilengkapi dengan outsole dari sepatu lari Valiant yang telah lebih dulu sukses digunakan oleh banyak pelari. Dengan outsole yang diperuntukkan lengthy distance operating, hal ini menjadikan City Lights memiliki durabilitas dan support yang melebihi standar.
Baca juga: Saatnya Sneaker Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
3. Piero
Piero baru merilis sneaker yang bernama Arc Wave. Keunggulan dari seri ini, menurut Tirta adalah solnya dari bahan phylon dan sangat ringan. Outsole-nya juga dibentuk sesuai anatomi kaki manusia sehingga nyaman digunakan.
“Itu sepatu pertama di Indonesia yang menurut saya menyamai kualitas Nike. Dan harganya worth it,” ujarnya.
four. Compass
Ini merupakan merek sepatu yang paling diburu para sneaker head di Indonesia. Antrian pembeliannya di berbagai occasion sneaker, selalu paling panjang. Para penggemar sepatu Compass bahkan rela bermalam di venue acara tersebut demi sepatu incaran mereka!
“Kualitasnya sih sebenarnya rata-rata, tapi gimmick yang dia lepaskan belum pernah ada di Indonesia. Hanya Compass yang sanggup membuat orang sampai antri nginap, dan hampir rusuh debat di media sosial,” tutur Tirta.
Ia berpendapat, kelemahan sepatu ini adalah kemampuan produknya yang terbatas.
5. Sagara Boots
Jepang, Perancis, dan Italia, merupakan negara yang menjadi tujuan pemasaran sepatu asal Bandung ini. Sagara Boots memang sepatu kulit premium karena materialnya merupakan bahan-bahan berkualitas di industri sepatu.
Merek yang didirikan oleh Bagus Satrio ini dikerjakan secara handmade oleh para pengrajin. Ada kualitas tentu ada harga. Sepatu-sepatu Sagara dijual dengan harga mulai dari Rp 1,eight juta.
“Merek ini sudah diakui di beberapa forum sebagai boots maker dan handmade boots terbaik dari Bandung,” kata Tirta.
Baca juga: Sagara, Sepatu Boots Premium Tanah Air yang Berkualitas Hermes…